Blogger news

Pages

Friday, October 4, 2013



 
PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI PENGGERAK WAWASAN

Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini, Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila Pancasila. Hal ini karena Pancasila merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai falsafah negara, ideology negara, dan staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan atau penyenggaraan negara

Pancasila sebagai jati diri dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu :
1. Pancasila dasar negara yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum.
2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya.
3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran

Sila – Sila Pancasila
A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab.
Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan.



C. Sila Persatuan Indonesia.
Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.

D. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab.

E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. 
PENGGERAK WAWASAN

            Dari bacaan teks di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian pancasila sangatlah luas dan jika di resapi dan di terapkan dalam kehidupan sehari hari kita, pancasila dapat menaambah wawasan kita, baik secara moral, spiritual, dan religi.
               Oleh karena itu marilah kita jalankan fungsi dan sila yang ada dalam pancasila dalam kehidupan sehari hari agar indonesia terbebas dari penyakit KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME yang sekarang semakin meraja lela di indonesia ini.

Thursday, September 26, 2013

PENTINGNYA WIRA USAHA

PENTINGNYA WIRA USAHA

            “Sarjana pengangguran” masih menjadi problematika hingga saat ini. Para sarjana akan berbondong-bondong untuk memburu kesempatan kerja ketika lowongan pekerjaan dibuka. Padahal, kesempatan bekerja menjadi pegawai, baik di swasta maupun pegawai negeri sipil (PNS), sangat terbatas. Pengumuan penerimaan calon PNS tiap tahun pun selalu dibanjiri para pemburu kerja, terutama para sarjana. Tentunya kesempatan menjadi pegawai swasta atau PNS tersebut memiliki peluang yang sangat kecil, sangat tidak seimbang antara jumlah peminat dengan kapasitas daya tampung.
            Banyak orang memiliki mindset yang salah, mereka berpikir dengan mengenyam kuliah di PT yang diidamkan, akan lebih mudah memperoleh pekerjaan, tanpa bersusah payah berkompetisi. Tetapi saat atribut sarjana sudah didapat, ternyata mereka dibelit dengan persoalan lapangan kerja. Akhirnya sarjana hanya menjadi bagian dari antrean beban angkatan tenaga yang bertambah setiap tahunnya.
            Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2013, jumlah pengangguran jumlah sarjana yang masih menganggur sebanyak 360 ribu orang, atau 5,04% dari total jumlah pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang.
            Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi menandakan bahwa para sarjana masih menjadi problem dan menambah beban berat angkatan kerja. Problem itu hendaknya menjadi perhatian semua pihak, baik oleh perguruan tinggi maupun alumnus, dan semua pihak yang memiliki kepentingan bagi masa depan anak bangsa dalam rangka ikut mengatasi angka pengangguran, terutama pengangguran terdidik.
            Para sarjana yang terjun ke masyarakat lebih memilih mencari pekerjaan dengan menjadi pegawai swasta atau negeri daripada bersusah payah membuat pekerjaan untuk dirinya sendiri. Orientasi tak mau bersusah payah dan meraih kesuksesan secara instan telah menjangkiti angkatan kerja usia produktif. Dampak dari perkembangan dan kemajuan teknologi yang membuat manusia mudah untuk memperoleh kebutuhan, ternyata berdampak kepada rendahnya mental untuk berusaha dan bersusah payah ketika problem kehidupan mereka alami. Oleh karena itu, perlu ada satu kesadaran dalam upaya mengatasi problem ketenagakerjaan, terutama para sarjana sebagai tenaga kerja terdidik.
            Salah satu upaya untuk mengatasi dan mencegah pengangguran bagi kalangan terdidik, terutama para sarjana, adalah perlu secara serius mempersiapkan generasi sarjana enterpreneur (wirausahawan). Menurut ahli sosiologi David McCelland, suatu negara bisa menjadi makmur bila memiliki minimal dua persen enterpreneur dari jumlah penduduk negara tersebut. Dari data statistik, saat ini di Indonesia baru memiliki 0,18 % enterpreneur atau sekitar 400,000 dari penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 220 juta jiwa.
            Para sarjana adalah kaum intelektual yang tentunya memiliki kemampuan akademis dan teori yang cukup untuk dapat mandiri. Jika entrepreneurship dimasukan sebagai mata kuliah, hal tersebut merupakan pilihan cerdas. Sehingga paradigma atau mindset para sarjana bagaimana saya mencari pekerjaan setelah lulus dapat diubah menjadi bagaimana saya menciptakan lapangan pekerjaan.
            Pendidikan kewirausahaan bukan semata-mata untuk kepentingan dunia bisnis, melainkan setiap lapangan pekerjaan yang memiliki semangat, pola pikir, dan karakter enterpreneur akan membuat perbedaan, perubahan, dan pertumbuhan positif dalam profesi dan pekerjaan mereka di luar bidang dunia bisnis. Jiwa enterpreneur akan memiliki daya kreatif dan inovatif, mencari peluang dan berani mengambl risiko.
                Pendidikan enterpreneur akan memberikan karakter para sarjana memiliki mental dan moral yang kuat, jiwa kemandirian, dan sikap ulet (tahan banting), pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, serta mampu mengahadapi persaingan global. Dengan sikap kreatif, mandiri, ulet, dan didukung dengan karakter yang baik, maka para sarjana akan mampu mengatasi problem dirinya sendiri. Bahkan bisa memberikan kontribusi dalam ikut memecahkan problem kehidupan yang dihadapai oleh masyarakat.
                Jika para sarjana memiliki sikap dan mental kemandirian yang ditumbuhkan melalui pendidikan kewirausahaan, maka tidak canggung lagi setelah terjun di masyarakat. Seandainya satu orang sarjana bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk satu orang saja, maka paling tidak problem pengangguran dapat berkurang dua orang. Jika ribuan sarjana masing-masing dapat menciptakan lapangan pekerjaan minimal untuk satu orang, maka dua kali lipat dari ribuan tersebut, beban pengangguran akan teratasi.
            Untuk mewujudkan mental wirausaha tentunya perlu dukungan besar dari pemerintah, orangtua, masyarakat dan semua pihak. Misalnya pemerintah menyediakan dana untuk sarjana baru berwirausaha. Paradigma masyarakat “bangga menjadi pegawai” harus diubah menjadi “bangga menjadi pengusaha”.
            Dengan demikian para sarjana tidak hanya tumbuh sebagai kaum intelektual juga akan tumbuh sebagai wirausaha baru yang akan berperan dalam menciptakan lapangan kerja (bukan pencari kerja ) dan dapat berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan mencapai kemakmuran bangsa.

Saturday, September 21, 2013

cara upload sofware di blog


cara upload sofware di blog
Bagaimana ya, caranya upload software ke blog untuk di buat link download? mau tahu caranya kan? pastilah mau, ya kan???, langsung aja ya ...
untuk para blogger atau pemilik blog pada blogspot, kalau memiliki software pastilah ingin membagikan kepada para pengunjung-pengunjungnya, jadi untuk para blogger atau pemilik blog pada blogspot harus punya tautan atau link tempat downloadnya dulu, jika belum punya silahkan daftar dulu ke situs penyedia layanan upload file, seperti ziddu, addfly, 4shared, 2shared, mediafire, indowebster, dll. Nah, karena saya memilih dan menggunakan situs penyedia layanan upload file mediafire karena menurut saya cukup mudah, jadi saya akan jelaskan caranya:

1. Buka www.mediafire.com setelah itu tekan link Sign up. It s free!
2. Tulis user name dan password
3. Log In dan masuk ke My Files
4. Di situ ada tulisan Upload
5. Klik, langsung muncul layar pop up dan disitu silahkan klik ditengah maka akan mengarah ke tempat file       yang akan di upload pada komputer kalian
6. Begin upload
7. Tunggu sampai selesai, setelah itu munculah tulisan Copy Link
8. Setelah kalian klik tulisan Copy Link , buka pos Anda
9. Blok tulisan yang akan kalian buat link download software
10. Klik Link yang sudah tersedia di tool box yang berada di atas
11. Paste kan URL yang sudah kalian Copy tadi, lalu klik Ok
12. Selesai

Demikian yang bisa saya sampaikan kepada para pengunjung, dan semoga cara-cara yang sudah saya tuliskan di atas akan. Amin ..
https://www.mediafire.com/myfiles.php#aasrxoghbgbi7
https://www.mediafire.com/myfiles.php#aasrxoghbgbi7

peta panorama


PETA PANORAMA

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
  • Pensil Teknik 2B
  • Penggaris panjang
  • Kertas buffalo
  • Kompas bidik
  • Meja kerja

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1.    Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.

2.    Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.

3.    Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan
sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.

4.    Pembuatan Arah Utara
 Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas

5.    Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
  Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.

Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.


Image