BAB I
SEJARAH
SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
A.
Riwayat
Boden Powell
- Boden Powell lahir tanggal 22 Pebruari 1857di Inggris dari pasangan Domine H. G. Boden Powell dan W. T. Smith. Beliau lahir dengan nama lengkap Robert Stephenson Smyth Boden Powell, setelah menjadi bapak pandu dunia bergelar Lord Boden Powell of Gilwell yang diberi oleh Raja George V.
- Pada usia 80 tahun, beliau bersama istrinya Lady Jane Boden Powell kembali ke Afrika, kemudian tangal 8 Januari 1941 dalam usia 83 Tahun 11 bulan Boden Powell wafat dan dimakamkan di Kenya Afrika dengan pangkat Letjend
B. Sejarah Singkat
Gerakan Pramuka
- Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
- Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
- Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
-
21
- Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
- Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
- Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C.
Perkembangan Gerakan Pramuka
- Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
·
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem
Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional
sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal
di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur
dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri
Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan
Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari.
·
Untuk menghadapi problema sosial yang muncul
maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka
Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di
dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
D.
Gerakan
Pramuka Sekarang
Gerakan Pramuka adalah wadah untuk mendidik anak-anak
dan pemuda dengan jalan kepramukaan dengan satu pemimpin dan satu arah. Aparat
pemerintah ikut serta dalam membimbing juga menentukan maju mundurnya Gerakan
Pramuka.
Jika kita lihat di kwartir cabang tampak
perbedaan antar golongan, maka diambil langkah-langkah :
a. Memberikan
Zekf gouverment kepada pemuda (raimuna, PW, dll).
b. Memberikan
Special Troops bagi penegak / pandega (SAKA).
c.
Memberikan Jungle
Survival Training, SAR dll.
E.
Gerakan
Pramuka Besok
1. Jika
kita lihat kemunduran Gerakan Pramuka disebabkan :
2. Maka
perlu adanya program Pramuka antara lain :
a. Meningkatkan
Pendidikan Pramuka, usaha dana dan meningkatkan aparatur kerja
b.
Membuat
program dengan SAPTA KARSA UTAMA GERAKAN PRAMUKA :

1. Pendidkan
dan pelatihan
2. Pembinaan
orang dewasa
3. Kegiatan
operasional
4. Manajement
5. Dana
dan keuangan
6. Hubungan
Masyarakat
7. Pertumbuhan
|
BAB II
KODE KEHORMATAN
PRAMUKA
Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka
yang melandasi sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam
melaksanakan kegiatan berorganisasi.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut
satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang
terdapat dalam Metode Kepramukaan.
1.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji
yang disebut Satya:
a.
Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon
Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
b.
Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi
untuk secara sukarela mengamalkannya.
c.
Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses
pendidikan kepramukaan guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
2.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk
ketentuaan moral yang disebut Darma
adalah:
a.
Alat pendidikan mandiri
yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
b.
Upaya memberi pengalaman praktis yang
mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati serta mematuhi sistem
nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c.
Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk
mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang kegiatannya mendorong pesarta didik
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta
memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
d.
Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan
Pramuka, yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan
bersama berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka,
yaitu:
|
Kode Kehormatan bagi
Pramuka Siaga, terdiri atas :
a.
Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya
berbunyi:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku
berjanji akan bersunguh-sungguh:
- Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menurut aturan keluarga.
- Setiap hari
berbuat kebaikan.
b.
Ketentuan moral yang disebut Dwidarma,
selengkapnya berbunyi:
Dwidarma
1. Siaga itu
patuh pada ayah dan ibunya.
2. Siaga itu
berani dan tidak putus asa.
Kode Kehormatan bagi
Pramuka penggalang, terdiri atas:
a.
Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya
berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku
berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan pancasila.
- Menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri
membangun masyarakat.
- Menepati
Dasadarma.
b.
Ketentuan moral yang disebut Dasadarma,
selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, trampil dan gembira.
7.
Hemat, cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani dan setia.
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kode
Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri
atas:
a.
Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya
berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
-
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
-
Menepati Dasadarma.
b.
Ketentuan moral yang disebut Dasa darma,
selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, trampil dan gembira.
7.
Hemat, cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani dan setia.
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kesanggupan anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda
Indonesia ke masa depan yang lebih baik dinyatakan dengan ikrar
PENGAMALAN
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
Kode
Kehormatan dilaksanakan dengan :
·
Menjalankan ibadah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing
·
Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
·
Mengenal , memelihara, dan melestarikan
lingkungan beserta alam seisinya
·
|
|
·
Hidup secara sehat jasmani dan rohani
·
Belajar mendengar , menghargai dan menerima
pendapat / gagasan orang lain , membina sikap mawas diri , bersikap terbuka ,
mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan
kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan
bertingkah laku sopan , ramah dan sabar
·
Membiasakan diri memberikan pertolongan dan
berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun social , membina ketabahn dan
kesabaran dalam menghadapi /mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail
sikap putus asa
·
Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang
ditawarkan sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan , berupaya
melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai kemampuanya , riang gembira dalam
menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
·
Bertindak dan hidup secara hemat , serasi dan
tidak berlebihan , teliti , waspada dan tidak melakukan hal yang mubadzir
dengan membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan
mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
·
Mengendalikan dan mengatur diri , berani
menghadapi tantangan dan kenyataan , berani dalam kebenaran , berani mengakui
kesalahan , memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar , taat terhadap
aturan dan kesepakatan
·
Membiasakan diri menepati janji , memenuhi aturan
dan ketentuan yang berlaku , kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala
tindakan dan perbuatan , bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi
·
Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik,
dalam upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan , berhati – hati
dalam bertindak , bersikap dan berbicara.
POKOK-POKOK
PENGERTIAN
1.
|
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang
berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi
penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan
tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
PENJELASAN MASING-MASING DARMA
1.
Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam
Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam
Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu
merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya
sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma
pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun
sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di
dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat
di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di
dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2.
Pengertian
1.
Takwa
a.
Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain:
bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang
tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
b.
Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang
yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang
berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan,
perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup
ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa,
yaitu:
§
|
§ Taat melaksanakan ajaran-ajaran
Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan
yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat
manusia.
§ Mengembalikan, menyerahkan kepada
Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian;
sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada
pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya,
sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan
lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2.
Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami
pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara
lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam
kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
a.
Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada
secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala
sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang
ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
b.
|
|
c.
Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang
dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka,
satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat
dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3.
Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat
dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak
adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan
manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap
diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut,
harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare
Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsur-unsur takwa, beriman
kepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau
terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara
sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhlak terhadap sesama manusia mengandung unsur
hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak
terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas
kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan
mengandung unsur peri
kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri
meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab,
menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki,
loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya. Akhlak terhadap diri sendiri
mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu
menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
a. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka
yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak
luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila,
maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu
diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau
hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret
dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama
dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang
nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat
kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran
tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan
dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama
ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan,
tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang
utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan
moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma
yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik.
Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada
Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia,
patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan
perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa
sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi
dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan
sebagainya terhadap sesamanya.
b. Maka dari itu, dalam prakteknya,
mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan
kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah
dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian
seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur
dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame
manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada
takwanya kepada Tuhan.
1. Menuntun anak untuk melaksanakan
ibadah,
2. Menyelenggarakan
peringatan-peringatan hari besar agama.
3. Menghormati orang beragama lain.
4. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
5. Menghormati orang tua.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh
alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan
benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap
dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia
patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara
alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan
tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta
menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan
tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai,
fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk
menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan
generasi mendatang.
|
|
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut
merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok
manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini.
Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih
sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah
perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka
menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai
saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan
moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang
dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat
yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3.
Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari
Pancasila
b. Pelaksanaan
dalam hidup sehari-hari.
1)
Membawa peserta didik kea lam bebas
kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah
kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat
dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu
pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan
sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga
memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
1. Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari
perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak
mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan
seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
|
|
3.
Patriot yang sopan dan ksatria
a.
Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air,
sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra
yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus
dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan
bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah
berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani
dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan
kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma
ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan
satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk
mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota
Pramuka untuk:
a. Menghormati dan memahami serta
menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
b. Mengenal nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, ramah tamah, religious,
dan lain-lain.
c.
Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
d. Mengerti, menghayaati, mengamalkan
dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku
bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari
pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang
benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui
kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan
pemimpin.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
1.
Pengertian
- Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
- Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
- Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
- Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu
llintas dan lain-lain.
- Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
- Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
- Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela
atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan
rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan
masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau
ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa
menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan
tidak ragu.
3. Darma ini adalah
tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup
sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan
tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua,
wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang
tua dan wanita.
4.
Membiasakan secara bertahap untuk
mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan
dimasyarakat..
6. Rajin, terampil, dan gembira
a. Pengertian
1.
Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk
hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian
harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan
lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban
kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin
belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya,
dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya
untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat
utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas
dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi
dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja
mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan
hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi
yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat
berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
|
|
Sikap ppositip, optimis ini
diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira.
Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan
bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu
diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1) Rajin
1. Biasakan membaca buku yang baik.
2. Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3. Selenggarakan diskusi-diskusi untuk
belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4. Tentukan jadwal harian yang tetap
untuk belajar. Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5. Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan
kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6. Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan,
dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan
disesuaikan dengan kemampuan.
3.
Jangan terlula cepat menegur,
mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4.
Hargai dan atonjolkan suatu prestasi
kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus
berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah
dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan
tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian
yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai
mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih
berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang
diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih
terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara
tepat menurut kegunaannya.
2.
Secara rohaniah, dapat berarti suatu
usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan
diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social
tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak
lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan
sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung
sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa
teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari
laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses
berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat.
Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan.
Ia
harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
|
|
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
- Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
- Tidak ceroboh.
- Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
- Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
- Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
- Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
- Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
- Pengguna air tidak terbuang percuma.
- Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
- Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
- Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
- Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
- Membiasakan untuk menabung
- Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
8.
Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1.
Disiplin dalam pengertian yang luas
berarti patuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam
pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk
bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian
dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak
secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai
manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan
pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari
1.
Berusaha untuk mengendalikan dan mengatur diri (self
disiplin).
2.
Mentaati peraaturan.
3.
Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4.
Belajar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu
keterangan (informasi).
5.
Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1
Yang dimaksud dengan bertanggungjawab
ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas
segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama
secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan
keluarga misalnya :
1.
Segala sesuatu yng diperintahkan
kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2.
Segala sesuatu yang dilakukan atas
kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3.
Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar
perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau
sulit dilaksanakannya,
4.
Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan
yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan
memasukkan suatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah:
Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
a. Dapat dipercaya itu berarti juga
jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap
orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
b.
|
|
c.
Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia
dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
d. Dalam kehidupan sehari-hari dimana
dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu
yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
e.
Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
f.
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan
yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10.
Suci
dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a.
Pengertian
·
Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu
dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan
·
Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu
melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan
tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
·
Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu
benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng
lain.
·
Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan
perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik
dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
·
Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan
yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa
Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur,
tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
·
Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik,
tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan
selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing
haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
·
Seorang
Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan
diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan
yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
·
Seorang
Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan
diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat.
·
Setiap
Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu
beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan
Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
·
Usaha
agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.
BAB III
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang gerakan pramuka
adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan
Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di
lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961.
Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
No. 06/KN/72 tahun 1972.
Kemudian sesuai dengan
keputusan Kwarnas Nomor 15/KN/67 muncullah pengumuman Nomor 001/peng/K/KN/84
tentang hak patent :
a.
Lambang / Tanda gambar
Silhaoutte Tunas Kelapa dengan Nomor 176634, tanggal 22 Oktober 1983.
b.
Tulisan Pramuka dengan nomor 176517 tanggal 18 Oktober 1983
c.
Lambang / tanda gambar Tunas Kelapa dilingkari padi dan kapas
dengan nomor 178518 tanggal 18 oktober 1983
Diresmikan di jakarta
tanggal 22 Pebruari 1984 pleh Sekjen Kwarnas Dra. Mien S. Warnaen
![]() |
|||||||
|
|

Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan
pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka
:
A.
Arti bentuk lambang Tunas Kelapa :
1. Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan
bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah
nyiur dapat bertahan lama dalam
keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota
pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta
besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh
dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri
dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
4. Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan
merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni
yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di
dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang
berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan
nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna
mencapai cita-citanya.
6.
Nyiur adalah pohon yang serba
guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa
tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya
kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada
umat manusia.
B.
Kiasan Tanda Tunas Kelapa
a.
Bintang segi lima
Gerakan Pramuka selalu berzaskan Pancasila sebagai Dasar negara
b.
Lingkaran bingkai dengan 10 tanda arah
Sebagai gambaran tentang Dasa Dharma Pramuka sebagai etika pramuka dalam
kehidupan sehari-hari.
c.
Tulisan Gerakan Pramuka mendatar di tengah
Mengkiaskan letak bumi Indonesia yang dilalui garis katulistiwa
d.
Gambar bingkai kapas 17 daun, 8 bunga dengan bingkai padi 45
butir buah
Mengkiaskan hari kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945
Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka
dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda
pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai
alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka
sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
BAB
IV
MACAM-MACAM TANDA PENGENAL
a.
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua
anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya :
Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian,
tanda WOSM
b.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir
tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya
: Tanda barung / regu / sangga,
gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
c.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota
Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya :
Tanda
pemimpin/wakil pemimpin barung/regu/sangga, sulung,pratama, pradana,
pemimpin/wakil krida/saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih,
Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
d.
Tanda Kecakapan
|
|
Macamnya
: Tanda kecakapan
umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
e.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada
seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan
bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan
umat manusia.
Macamnya
: Peserta didik
: Tiska, tigor, bintang
tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang
dewasa : Pancawarsa,
Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana
BAB V
LAMBANG NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Setiap Negara mempunyai Lambang Negara menggambarkan kedaulatan,
kepribadian dan kemegahan Negara itu. Dalam tahun 1950 Pemerintah Republik
Indonesia membentuk suatu panitia khusus untuk menciptakan suatu Lambang
Negara.
Panitia tersebut berhasil menciptakan Lambang Negara Republik Indonesia
yang berbentuk Garuda Pancasila. Lambang Negara Garuda Pancasila itu disahkan
dengan peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951. Selanjutnya telah diatur dalam
UU No : 24 Tahun 2009.
Adalah Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda
Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung
yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
ARTI LAMBANG NEGARA.
Garuda dengan perisai
memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga
pembangunan.
Garuda memiliki sayap yang
masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher
berbulu 45, adalah tanggal, bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
(1)
Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan
katulistiwa.
(2) Pada perisai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai
berikut:
a. Dasar Ketuhanan
Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk
bintang yang bersudut lima; menjelaskan bahwa pada waktu
perjuangan ada Lima Agama yang ikut berperan dalam pembelaan Negara RI
b. Dasar Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan
persegi di bagian kiri bawah perisai; melambangkan bahwa ikatan
rakyat satu dengan yang lain saling membutuhkan tidak bisa terpecah dan
terputuskan
c. Dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon
beringin di bagian kiri atas perisai; melambangkan bangsa
Indonesia yang terdiri dari bermacam – macam Suku, Ras dan Agama namun dalan
satu naungan persatuan
d. Dasar Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai; menghiaskan bahwa
betapa besarnya kekuatan Rakyat Indonesia yang siap membela Tanah Air
e. Dasar Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di
bagian kanan atas perisai. menghiaskan tentang keadaan Sosial
Ekonomi Rakyat Indonesian
PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA
Lambang Negara wajib digunakan di:
a. Dalam gedung,
kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
b. Lembaran negara,
tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;

d. Luar gedung
atau kantor;
e. Uang logam dan
uang kertas; atau
f. Materai.
Selain itu Lambang Negara dapat digunakan sebagai :
a. Cap atau kop surat jabatan;
b. Cap dinas untuk kantor;
c. Pada kertas bermaterai;
d. Pada surat dan lencana gelar pahlawan,
tanda jasa, dan tanda kehormatan;
|
|
f. Penyelenggaraan peristiwa resmi;
g. Buku dan majalah yang diterbitkan oleh
Pemerintah;
h. Buku kumpulan undang-undang; dan/atau di
rumah warga negara Indonesia.
LARANGAN
Setiap orang dilarang:
a. Mencoret, menulisi,
menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina,
atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b. Menggunakan
lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan
perbandingan ukuran;
c. Membuat
lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau
perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d. Menggunakan
lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.
Pengertian pancasila
Secara Etimologi artinya
Lima Dasar, kalau secara Termologi adalah pada tanggal 1 Juni 1945 di sidang
BPUPKI diusulkannya Ir. Soekarno dan tanggal 18 Agustus 1945 di sahkan oleh
PPKI. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum sesuai dengan
ketetapan MPRS No. 20/MPRS/66 adapun pelaksanaannya bersumber pada :
1.
Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945
2.
Dekrit Presiden 5 Juli
1959
3.
UUD 1945
4.
Supersemar
Adapun bunyi Pancasila
yang pernah di usulkan oleh Ir. Soekarno adalah:
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internasionalisme /
Prikemanusiaan
3.
Mufakat / Demokrasi
4.
Kesehjahteraan Sosial
5.
Ketuhanaan Yang Maha
Esa
Sifat
– sifat Pancasila
1.
Pancasila adalah Nama
2.
Nama dari suatu
Falsafah
3.
Pancasila bukan
Soekarnoisme
4. Pancasila
adalah Filsafat Dasar Negara
Rumus Pancasila yang sah dan benar dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4 dan
instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 (13 April 1968).
BAB
VI
SALAM PRAMUKA
Salam
(Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam
adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar
tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam
untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang
kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
Dalam
menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan
cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam
Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
- Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada
sesama anggota Pramuka. siapa
yang lebih dulu melihat dialah yan g harus dulu memberi Salam
- Salam Hormat.
Yaitu salam
yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk Salam hormat diberikan kepada
:
1. Bendera kebangsaan ketika dalam
Upacara.
2. Jenasah yang sedang lewat atau akan
dimakamkan.
3. Kepala Negara atau wakilnya,
Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
4. Lagu Kebangsaan.
|
|
- Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika
ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri
Satya atau Dwi Satya)
BAB VII
BAPAK PRAMUKA

SIAPAKAH
BELIAU ?
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan
Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah
seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau
juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
|
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington
University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para
sultan Mataram di Imogiri.
BAB VII
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
PENDAHULUAN
Setiap
bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah
sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan
cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api
perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan
kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a.
Setiap bangsa gembira, bersemangat
dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan
mereka menghormatinya dengan khidmat.
b.
Suatu insiden antara dua bangsa akan
terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa
lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan
terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional
antara bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk
menghormati bangsa lain.
c.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah
milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan
cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan
bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia.
Ia merupakan pula pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d.
“Indonesia Raya” yang berkumandang di
seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia,
telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk
bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan
kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan
tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia,
lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah
kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
|
f..
Oleh karena itu, kepada setiap
Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat
terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka
Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan
Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g.
Tugas Pembina Pramuka antara lain
adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat
kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di
bumi Indonesia.
h.
Untuk
suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan
dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia
adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i.
Uraian tentang Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina
Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka
berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH
LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1.
Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan
komponis Muda Indonesia bernama Wage
Rudolph Soepratman.
2.
Almarhum Wage Rudolph Soepratman
adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda”
dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3.
Wage Rudolph Soepratman adalah putra
seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di
Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa
tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4.
Semangat nasional telah mengisi
seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin
menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
- Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
- Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
- Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
“Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
- Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
- Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
PERATURAN PENGGUNAAN LAGU
KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya diatur dengan UU Nomor : 24 tahun 2009 Tentang bendera, bahasa,
dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Lagu Kebangsaan adalah
Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Penggunaan Lagu Kebangsaan
(1)
Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan dan/atau dinyanyikan
untuk :
|
|
b. Menghormati bendera negara pada waktu pengibaran atau penurunan
bendera negara yang diadakan dalam upacara;
c. Dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
d. Dalam acara pembukaan sidang paripurna majelis permusyawaratan
rakyat, dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah dan dewan
perwakilan daerah;
e. Menghormati kepala negara atau
kepala pemerintahan negara sahabat dalam kunjungan resmi;
f. Dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan
g. Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
internasional yang diselenggarakan di indonesia.
(2)
Lagu Kebangsaan dapat diperdengarkan dan/atau dinyanyikan:
a. Sebagai
pernyataan rasa kebangsaan;
b. Dalam rangkaian program pendidikan dan pengajaran;
c. Dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan oleh organisasi,
partai politik, dan kelompok masyarakat lain; dan/atau
d. Dalam
acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni internasional.
Tata Cara Penggunaan Lagu
Kebangsaan
1.
Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat musik,
tanpa diiringi alat musik, ataupun diperdengarkan secara instrumental.
2.
Lagu Kebangsaan yang diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap
satu strofe, dengan satu kali ulangan pada refrein.
3. Lagu
Kebangsaan yang tidak diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu stanza
pertama, dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.
4. Apabila Lagu
Kebangsaan dinyanyikan lengkap tiga stanza, bait ketiga pada stanza kedua dan
stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali.
5. Setiap orang
yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib
berdiri tegak dengan sikap hormat.
6. Dalam hal
Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia menerima kunjungan kepala
negara atau kepala pemerintahan negara lain, lagu kebangsaan negara lain
diperdengarkan lebih dahulu, selanjutnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dalam
hal Presiden Republik Indonesia menerima duta besar negara lain dalam upacara
penyerahan surat kepercayaan, lagu kebangsaan negara lain diperdengarkan pada
saat duta besar negara lain tiba, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
diperdengarkan pada saat duta besar negara lain akan meninggalkan istana.
Larangan
Setiap orang dilarang:
1. Mengubah Lagu
Kebangsaan dengan nada, irama, katakata, dan gubahan lain dengan maksud untuk
menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan;
2. Memperdengarkan,
menyanyikan, ataupun menyebarluaskan hasil ubahan Lagu Kebangsaan dengan maksud
untuk tujuan komersial; atau
3.
Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk iklan dengan
maksud untuk tujuan komersial.
BAB VIII
KIASAN DASAR
Kiasan Dasar
adalah Alam Pikiran yang di tuangkan dalam suatu bahasa yang mengandung arti
yang telah di dambahkan
Kiasan Dasar dalam pramuka adalah ungkapan
yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
- Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.
- Bahwa Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda.
- Selanjutnya Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.
|
|
PRAMUKA SIAGA
·
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10
tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan
bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk
mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai
tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Warna dasar siaga adalah hijaun
·
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, Dwi
Satya (janji Pramuka Siaga), dan. Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka
Siaga).
·
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar
moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat.
·
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan
satuan-satuan dari beberapa barung disebut Perindukan. Setiap
·
Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin
oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri.
·
Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
·
Nama barung siaga adalah warna
·
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1.Mula
2.Bantu
3.Tata
·
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat
Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai
tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda
barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau
disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.
·
Pembina Siaga
o Perindukan Siaga Putra dapat dibina
oleh Pembina putra yang disebut Ayahanda
(Yanda) atau oleh Pembina Putri yang disebut Ibunda (Bunda) dandibantu oleh pembina pembantu putra yang disebut Pak Cik dan Pembina pembantu putri yang
disebut Bu Cik
Untuk
perindukan siaga putri , jabatan tersebut hanya boleh di pegang olah Pembina
Putri dan pembina pembantu putri.
PRAMUKA
PENGGALANG
·
Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga .
Anggota pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang
karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk
mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para
pemuda Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun
1928 . Warna dasar pengalang adalah merah.
·
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang ada dua, Tri Satya
(janji Pramuka Pengalang), dan Dasa Darma (ketentuan moral Pramuka Penggalang).
·
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu
dan Kesatuan dari beberapa Regu disebut Pasukan.
·
Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan
dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu
itu sendiri.
·
Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.
Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
·
Nama regu untuk putra adalah nama hewan dan untuyk putri
adalah nama bunga
·
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
·
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU (
Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai
tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda regu
berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat
dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.
|
|
·
Pembina Penggalang
- Pembina Penggalang sedikitnya berumur 23 tahun dan pembina pembantu sedikitnya berumur 21 tahun
- Pasukan penggalang putra di bina oleh pembina dan pembina pembantu putra saja dan sebaliknya dg pasukan penggalang putri.
PRAMUKA PENEGAK
·
Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka Penggalang.
Anggota pramuka penegak berusia dari 16 - 20 tahun. Disebut Pramuka penegak
karena sesuai dengan kiasan pada masa menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia yang
diwakili oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945. Warna dasar penegak adalah Kuning.
·
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak ada dua, Tri Satya
(janji Pramuka Penegak), dan Dasa Darma (ketentuan moral Pramuka Penegak).
·
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga
dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan
·
Setiap Sangga beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penegak dan
dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga ( Pinsa ) yang dipilih oleh anggota
Sangga itu sendiri.
·
Masing-masing Pemimpin Sangga ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana.
Ambalan yang terdiri dari beberapa Sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
·
Dalam penegak nama sangga sudah ditentukan antara lain :
- Sangga Perintis
- Sangga Pencoba
- Sangga Pelaksana
- Sanggak Pendobrak
- Sangga Penegas
- Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
|
BAB
IX
PRINSIP
DASAR KEPRAMUKAAN
DAN METODE KEPRAMUKAAN
Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di
luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik,menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah dengan menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan
akhlak mulia.
Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar
menjadi manusia Indonesia yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia
yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
Prinsip Dasar
Kepramukaan
1) Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
a.
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama
hidup dan alam seisinya.
c.
Peduli terhadap diri pribadi.
d.
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(2) Prinsip dasar
kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh
dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan
pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka
wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
a.
Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan
menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang
dipeluknya.
b.
|
c.
Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan
sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup
dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan
hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
d.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri,
melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan
beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
e.
Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan
dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Metode Kepramukaan
Adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada
peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan
proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri
pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat
maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita sebut Metoda
Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari
Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan
Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode
Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan
seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada Metode Kepramukaan merupakan
subsistem tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara
bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan
pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif
progresif melalui:
a.
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b.
Belajar sambil melakukan.
c.
Sistem beregu.
d.
Kegiatan yang menantang dan menarik serta
mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
anggota muda.
e.
Kegiatan di alam terbuka.
f.
Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap
kegiatan.
g.
Sistem tanda kecakapan.
h.
Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk
putri.
i.
Kiasan dasar.
Kesimpulan :
a. PDK dan
MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b. PDK dan MK
merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap
kegiatan.
c. PDK
dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi
masyarakat.
BAB X
SISTEM AMONG
Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem
Among. Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan
Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling
ketergantungan antar manusia.
Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara
anggota dewasa dengan anggota muda bersendikan Sistem Among.
Sistem Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan
Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa
tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
Sistem Among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan
prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a.
Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan
menjadi teladan.
b.
Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah
membangun kemauan.
c.
Tut wuri handayani, maksudnya dari
belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik kea rah kemandiriaan.
Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan
berperilaku berdasarkan:
a.
kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan,
kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b.
|
|
Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan
khas, yaitu setiap aggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda
secara pribadi agar pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka.
Anggota
dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin
kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan memberi
semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
BAB XI
MOTTO
GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan
untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti
kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,
antara lain :
- Menanamkam rasa percaya diri.
- Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
- Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
- Rasa bangga sebagai Pramuka.
- Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi
anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam
kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan
Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan
Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
BAB
XII
VISI
DAN MISI
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan
utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda
Yang dimaksud dengan mempramukakan
tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan
Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan
pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan
berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan
yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan
selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun
yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot
pembangunan yang memiliki jiwa bela negara
Gerakan pramuka memiliki salah satu
tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang
khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara
sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi
Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan.
Hal ini dilakukan untuk memantapkan
jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai
pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan
sekitarnya.
BAB
XIII
KODE MORSE
Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan
oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau
kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter
atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan
durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang
untuk mewakili garis.
|
|

Tanda
Baca :
Tanda .
direpresentasikan dengan .-.-.-
Tanda ,
direpresentasikan dengan --..--
Tanda :
direpresentasikan dengan ---...
Tanda -
direpresentasikan dengan -....-
Tanda /
direpresentasikan dengan -..-.

Alfabetdengan
kode morse yang berkebalikan
E . T - A .- N -.
I .. M -- U ..- D -..
S … O --- V …- B -…
H …. KH
----
Alphabet dengan
kode morse yang berlawanan
K -.- R .-. F ..-. Q --.-
X -..- P
.--. L .-.. Y -.--
Alphabet dengan
kode morse yang sendiri
C -.-. J
.--- Z --..
BAB XIV
KOMPAS
A.
Pengertian
Kompas adalah alat yang digunakan
untuk membantu mencari arah mata angin, pembawa kompas pertama kali adalah Marcopollo dari Eropa
B.
Bagian Kompas
1. Jarum Kompas
Dalam kompas ada 2 jarum yang selalu
menunjukkan arah utara dan selatan
2. Air Raksa
Air raksa ini berfungsi untuk
menstabilkan jarum magnet kompas agar selalu pada posisinyam
C.
Macam-macam arah

3. Arah pokok
·
Utara (00//3600)
·
Timur ( 900 )
·
Selatan ( 1800)
·
Barat (2700)
4. Arah tambahan
·
Timur Laut ( 450 )
·
Tenggara (1350)
·
Barat Daya (2250)
·
Barat Laut (3150)
5. Arah antara
·
Utara Timur Laut ( 22,50 )
·
Timur Timur Laut ( 67,50 )
·
Timur Menenggara ( 112,50 )
·
Selatan Menenggara ( 157,50 )
·
Selatan Barat Daya ( 202,50 )
·
Barat Barat Daya ( 247,50 )
·
Barat Barat Laut ( 292,50 )
·
|
|
BAB
XV
SKU,
SKK, dan SPG
A.
Syarat
– Syarat Kecakapan Umum ( SKU)
1. Pengertian
SKU
adalah syarat wajib yang harus di penuhi oleh seorang Pramuka unuk memperoleh
Tanda Kecakapan Umum ( TKU). Ada 2 hal yang harus dilaksanakan anak didik yaitu
:
a. Sebagai
pelaksana AD, ART dan PDMPK Gerakan Pramuka.
b. Sebagai
menempuh pengetahuan dan pengertan lebih tinggi
2. Pelaksanaan
kegiatan SKU
Ujian
SKU dilakukan perseorangan maka hendaklah mempelajari masalah yang akan di tempuh,
dan yang perlu di perhatikan :
a. Tentukan
sendiri materi mana yang akan di tempuh
b. Menatah
waktu hari apa yang di sepakati dengan Pembina
c.
Tempuh materi itu satu
persatu pada waktu yang berlainan
d. Persiapan
secara matang bentuk materi baik dalam praktek maupun teori
e.
Bila sudah selesai
mintahlah Pembina untuk membubuhkan tanda Tangannya

3. Pembagian
golongan
a. Golongan
Siaga terdiri dari 3 tingkatan yaitu
1. Tingkat Siaga Mula
2. Tingkat Siaga Bantu

b. Golongan
Penggalang terdiri dari 3 tingkatan
yaitu
1. Tingkat Penggalang Ramu
2. Tingkat Penggalang Rakit
3. Tingkat Penggalang Terap
c.
Golongan Penegak
terdiri dari 2 tingkatan yaitu

1. Tingkat Penegak Bantara
2. Tingkat Penegak Laksana
d. Pandega
hanya ada satu tingkatan yaitu SKU
Pandega
e.
Golongan Pembina ada 2
tingkatan yaitu SKU Pandega
1. Pembina Mahir Dasar
2. Pembina Mahir Lanjutan
|
B.
Syarat
– Syarat Kecakapan Khusus ( SKK )
1. Pengertian
TKK
adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemahiran
dalam bidang tertentu yang dimiliki apabila sudah menemui SKK.
Cara
memperoleh TKK harus melalui ujian SKK yang dimaksud sebagai mana cara
melakukan ujian SKU.
2. Golongan
dan Tingkatan
a. Bidang
agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak warna dasar adalah Kuning
b. Bidang
Patriotisme dan seni budaya warna dasarnya adalah Merah
c.
Bidang keterampilan dan
teknis pembangunan warna dasarnya adalah Hijau
d. Bidang
ketangkasan dan kesehatan warna dasarnya adalah Putih
e.
Bidang sosial
prikemanusiaan, gotong royong, perdamaian dunia warna dasarnya adalah Biru
3. Tingkatan
TKK Sesuai Golongan Pramuka
a. Golongan
Siaga
Hanya ada satu tingkatan, bentuknya
segitiga dengan puncaknya dibawah tanpa bingkainya
b. Golongan
Penggalang
-
Tingkat Purwa : bentuk Lingkaran dengan
warna bingkai Merah
-
Tingkat Madya : bentuk Bujur Sangkar dengan bingkai Merah
-
Tingkat Utama : buntuk Segi Lima dengan
warna bingkai Merah
c.
Golongan Penegak
Pandega
-
Tingkat Purwa : bentuk Lingkaran dengan
warna bingkai Kuning
-
Tingkat Madya : bentuk Bujur Sangkar
dengan bingkai Kuning
-
Tingkat Utama : bentuk Segi Lima dengan
warna Kuning
C.
Syarat
– Syarat Pramuka Garuda ( SPG )
1. Pengertian
Pramuka Garuda adalah seorang
Pramuka yang dapat menjadi teladan dan memiliki persyaratan dan Tanda Pramuka
Garuda. Tanda Pramuka Garuda sebagai tanda kecakapan tertinggi.
2. Syarat
– Syarat Pramuka Garuda
a. Untuk
Golongan Penggalang
·
Telah menyelesaikan SKU
tingkat PenggalangTerap
·
|
·
Bisa menunjukkan hasta karyanya sedikitnya 10 macam dengan
menggunakan 5 bahan
·
Pernah mengikuti jamhore Perkemahan dan Bhakti dan LT
·
Dapat membuktikan
sebagai penabung yang rajin
·
Dapat menampilkan satu
macam seni budaya di depan umum
·
Dapat menjalankan satu
macam cabang olahraga
·
Telah mengikuti
kegiatan pengabdian masyarakat
b. Untuk
Golongan Penegak Pandega
·
Memahami UUD 1945
·
Telah meyelesaikan SKU
tingkat Penegak laksana Pandega
·
Memiliki TKK 10 macam
dari 3 bidang,sedikitnya 1 macam tingkat utama dan 3 Macam tingkat Madya
·
Sedikitnya pernah
mengikuti pertemuan Penegak Pandega di tingkat Ranting, Cabang, daerah,
Nasional, Internsional sebanyak 3 kali
·
Tergabung dalam Saka
dan menjalankan satu macam Proyek Produktif
·
Dapat membuktikan
sebagai penabung yang rutin
·
Dapat menampilkan satu
macam seni budaya didepan umum
·
Dapat menjalankan dan
memimpin salah satu cabang olahraga
·
Pernah ikut serta dalam
kegiatan,memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan Menilai kegiatan
pembangunan masyarakat di lingkungannya
![]() |
BAB XVI
PERATURAN BARIS BERBARIS
Peraturan
Baris Baris (PBB) adalah kegiatan yang berupa fisik untuk menguji mental yang
di lakukan bersama – sama dan memerlukan Konsentrasi dan Kekompakan.
Ø Dalam
PBB ada 3 aba – aba yang harus di perhatikan, yaitu :
a.
Perhatian
b.
Petunjuk
c.
Pelaksana
Ø Aba
– aba Pelaksanaan ada 3 macam, yaitu :
1. Jalan
Adalah gerakan
serempak yang disertai dengan perpindahan tempat
2. Mulai
Adalah suatu
perintah yang tidak diragukan lagi dan secara berkesinambungan
3. Gerak
Adalah gerakan
serempak yang tidak disertai dengan perpindahan tempat
Ø Dalam
PBB ada 10 macam pokok Gerakan PBB, yaitu :
1. Sikap
Sempurna
2. Sikap
Istirahat
3. Sikap
Hormat
4. Sikap
Berhitung
5. Sikap
Lencang Depan / Kanan
6. Sikap
Bergeser Kedepan / Belakang / Kanan / Kiri
7. Sikap
Hadap Kanan / Hadap Kiri / Balik Kanan
8. Sikap
Maju Jalan
9. Sikap
Berhenti Dari Jalan
10. Sikap
Bubar Barisan
Ø PBB
ada 2 macam, yaitu :
a. PBB
di tempat
b. PBB
berjalan
Bentuk bentuk barisan
1. Berderet


2. Angkare


3. Lingkaran
besar


4. Lingkaran
kecil
Kedua ujung jari telunjuk dan ibu
jari diletakkan di atas kepala bersambung
|
|
5. Setengah
lingkaran


6. Kolone
terbuka


7. Kolone
tertutup


8. Anak
panah


9.
Perlombaan


10. Bentuk
selat


11. Selat
balik
Idem telapak tanagn menghadap
keluar


12.
Roda


13. Berbanjar



PENGGUNAAN
TONGKAT DALAM BARIS BERBARIS
1.
Sikap
sempurna
a.
Tongkat dipegang
tangan kanan seperti memegang pensil waktu akan menulis

b. Tongkat
tegak lurus berdiri di atas tanah di samping sepatu sebelah kanan.
2.
Sikap
akan mengadakan gerakan
a. Tongkat
diangkat lurus ke atas dengan tangan menggenggam setinggi ikat
pinggang
b. Gerakan
berikutnya misalkan :
-
Memberi salam
-
Hadap kanan/
hadapkiri

-
Dan sebagainya
3.
Sikap
memberi salam biasa
a. Tongkat
diangkat lurus ke atas dengan tangan menggenggam setinggi ikat
pinggang
b.
Tangan kiri
diletakkan rata depan dada, telapak tangan menghadap ke bawah, ujung ibu jari
menempel pada tongkat

c.
Pandangan lurus menuju
kepada yang memberi salam
4.
Sikap
memberi salam hormat dan janji
a.
Tongkat
dipindahkan dari kanan ke kiri dimiringkan di depan dada dengan bagian atasnya
ke kiri

b. Tangan kanan memberi salam hormat atau janji
5.
Sikap
untuk gerakan Maju jalan atau lari jalan
a. Tongkat
dipegang tangan kanan dan tangan kiri depan dada dimiringkan dengan bagian
atasnya ke kiri
b.
Tangan kanan
setinggi ikat pinggang, tangan kiri di depan dada sebelah kiri

6. Sikap
sedang berjalan atau mengikuti aba aba
a. Tongkat
dibawa seperti gambar
b. Mengikuti
aba – aba maju jalan atau lari jalan
|
|
7.
Cara
membawa tongkat pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris

a. Dapat
diikat dengan tali
b. Jika
sedang berjalan jauh
c.
Sedang berbaris dengan
aba-aba bebas/santai

8. Sikap
istirahat di tempat
a. Kaki
kanan dan kaki kiri direnggangkan
b. Tangan
kanan memegang Tongkat yang dimiringkan dengan bagiann atasnya ke kanan
c.
Tangan kiri diletakkan
di belakang mengepal

9. Sikap
lencang kanan
a. Tongkat
dipindahkan dari tangan kanan ke tangan kirin dimiringkan ke depan dengan
bagian atasnya ke kiri
b. Tangan
kanan mengambil jarak satu lengan, lengan mengepal dan menyentuh bahu kiri
kawan yang di sebelahnya
c.
Pandangan melihat ke
kanan dan diluruskan.
BAB
XVII
MAKNA LAMBANG KWARDA JATIM
A.
Kiasan dan Makna Bentuk Lambang

1.
Perisai
Prisai
Simetris sederhana Segi Lima, merupakan Simbol Pancasila sebagai Azas Pramuka.
2.
Tulisan
“ Jawa Timur “
Tulisan
Jawa Timur warna merah di atas dasar putih, melambangkan sikap berani karena benar dan kedaulatan
tekad untuk menempuh halangan .
3.
Tugu
Pahlawan
Tugu
Pahlawan dengan 10 bagian Vesting
berdiri tegak di Tengah Gapura. Melambangkan Keteguhan semangat Pahlawan yang
Patriotik selalu membara di dada setiap Pramuka Jawa Timur sekaligus
melambangkan Dasa Dharma sebagai kode moral Pramuka.
4.
Gapura
Gapura
Bentar bersisi 2 dengan 3 sap profil ( Kaki, Badan, dan Kepala ). Melambangkan
atas kejayaan kerajaan Air Langga dan Majapahit.
Dua
sisi melambangkan Pramuka Putra dan Putri juga Dwi Satya dan Dwi Dharma,
sedangkan 3 sap menggambarkan Tri Satya.
5.
Gunung
Melambangkan
bahwa wilayah Jawa Timur banyak Gunung menjulang Tinggi termasuk Gunung Semeru,
dan juga melambangkan cita – cita Tinggi
Pramka Jawa Timur.
6.
Gelombang
Samudra dan Alun Sungai
Melambangkan
Wilayah Jawa Timur sebagaian besar dikelilingi oleh Samudra dan Sungai di
antaranya 2 Sungai besar yaitu Sungai Brantas dan Solo.
7.
Tunas
Kelapa
Satu T unas Kelapa berdiri tegak di
tengah Perisai, melambangkan tekad tunggal Pramuka yang merupakan Potensi
Generasi penrus Perjuangan Bangsa yang berguna dalam situasi apapun dalam
Pembangunan juga dalam mencapai tujuan Nasional.
B.
Makna
Warna Lambang
1. Kuning : Berarti
Kebesaran, Kegairahan, Kegembiraan, Kedinamisan menggambarkan pula sifat
Trengginas dan Kemakmuran.
2. Biru : Berarti
Kesetiaan, Kewibawaan, Ketenangan dan Kesukarelaan dalam Mengabdi kepada Ibu
Pertiwi
3. Hitam : Berarti
Kekuatan, Kewibawaan, menggambarkan pula sifat Tabag, Tangguh, dan Tanguh.
4. Hijau : Berarti
Kesuburan, Kesegaran, Ketentraman, Kemakmuran, Kedamaian, menggambarkan pula
sifat Kematangan Jiwa dan Kesabaran.
5. Merah :
Berarti Berani, kebulatan tekad untuk
menempuh rintangan dan halangan yang
Menghalang.
6. Putih : Berarti
Kesucian, menggambarkan pula Suci dalam Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan
C.
Makna
Warna Lambang Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur
|
|
BAB
XVIII
SEMAPHORE
Semaphore
adalah suatu cara untuk mingirim dan
menerima berita dengan memakai dua bendera, masing-masing bendera tersebut berukuran 45 x 45 cm. sedangkan warna yang sering
digunakan adalah merah dan kuning dimana warna merah tersebut selalu berada dekat dengan
tangkainya.







KETERANGAN
:
Posisi 1 : Mulai huruf A sampai dengan D yang bergerak
adalah tangan kanan, E sampai G yang bergerak adalah tangan kiri.
Posisi 2 : Tangan kanan bersikap A dan tangan kiri
berputar membentuk huruf H sampai dengan N.
Posisi 3 : Tangan kanan bersikap B dan tangan kiri
membuat berputar huruf O sampai huruf S
Posisi 4 : Tangan kanan bersikap C dan tangan kiri
berputar membuat huruf T sampai dengan tanda salah.
Posisi 5 : Tangan kanan bersikap D tangan kiri
berputar membuat tanda angka sampai dengan huruf V
Posisi 6 : Tangan kanan bersikap huruf E, tangan kiri
membuat huruf W dan X
Posisi 7 : Tangan kanan bersikap huruf F dan kanan
bersikap huruf G terjadilah huruf Z
TANDA
LAIN :
K
: Siap menerima
C
: Cukup jelas
INI
: Harap diulang
E
: Diulang dari permulaan / salah
AR
: Berita selesai
R
: Berita telah diterima dengan baik
![]() |
BAB XIX
SIMPUL TALI DAN IKATAN
Dalam tali temali kita sering
mencampur adukan antara tali, simpul dan ikatan, hal ini sebenarnya berbeda
sama sekali TALI = bendanya, SIMPUL =
antara tali dengan tali, IKATAN = tali dengan benda lain, contohnya Kayu.
Cara memelihara tali :
a.
Simpanlah
tali pada tempat yang tidak lembab agar tali tidak lapuk
b.
Letakkan
pada tempat tertentu sehingga saat diperlukan, kita mudah mengambinya.
c.
Apabila
tali tersebut basah, sebaiknya cepat dikeringkan di panas matahari
d.
Usahakan gulungan
tali mudah dilepas
Simpul dan ikatan yang sering kita
gunakan adalah :
1.
Simpul mati : Gunanya
untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan dalam keadaan kering

|
|
2.
Simpul
anyam : Untuk menyambung dua utas tali yang tidak
sama besar dan dalam keadaan kering

3.
Simpul
anyam berganda : Untuk menyambung dua utas tali yang tidak
sama besar dan dalam keadaan basah
![]() |
4.
Simpul
hidup : Gunanya untuk menjerat binatang buas
![]() |
5.
Simpul
ujung tali : Gunanya untuk membuat sambung tongkat
![]() |
|||
![]() |
|||
6.
Simpul
Kembar : Gunanya untuk menyambung dua utas dali sam
sama basah dan sama besar dalam keadaan licin
![]() |
7.

Ikat
pangkal : Untuk mendirikan tenda, atau sebagai
permulaan sebuah ikatan


8.
Ikat
jangkar : Untuk membuat tandu atau untuk memindahkan
balok yang besar

|
|||
![]() |
9.

Simpul
tiang : untuk mengikatkan tali pada binatang ternak
agar tidak terjerat.


|
|
10. Simpul Erat : Gunanya
untuk memendekkan tali tanpa harus dipotong
![]() |
11.
Simpul
Laso : Gunanya untuk menjerat binatang buas dengan
cara dilemparkan

![]() |
12. Ikat kaki tiga : Biasa digunakan untuk membuat tiang kaki
tiga
![]() |
|||
![]() |
13. Ikat Silang : Gunanya
untuk mengukat dua tiang yang bersilang
![]() |
14. Ikat Palang : Gunanya
untuk mengukat dua tiang dengan bentuk palang
![]() |
BAB
XX
SANDI-SANDI

A B.
|
C D.
|
E F.
|
G H.
|
I J.
|
K L.
|
M N.
|
O P.
|
Q R.
|
![]() |
|||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||
![]() |
|||||||||||








S
A T Y
A D H
A R M
A
SANDI KOTAK II
A B. C..
|
D E. F..
|
G H. I..
|
J K. L..
|
M N. O..
|
P Q. R..
|
S T. U..
|
V W. X..
|
Y Z.
|








B A
G U S
SANDI “AND”
Ialah
sandi dengan kata-kata di tambah denagn AND
Contoh : ANDA KANDU
ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI
A K U A D A D I
S I N I
Baca
: Aku Ada Di Sini
SANDI RUMPUT
|


Garis
=

SANDI ANGKA
A
= 1 Contoh : 16 +
18 + 1 + 13 + 21 + 11 + 1
Z
= 26 Baca :
P R A
M U K
A
SANDI A-N

B = O N O P
Q R S T U
V W X
Y Z
M = Z Contoh : C N A P N F V Y N
|
|
SANDI A – Z

B = Y Z Y X
W V
U T S
R Q P
O N
Contoh
: K Z M X Z H R O Z
Baca
: P A
N C A S I L A
SANDI ARAB
Sandi yang
cara bacanya dimulai dari belakang
Contoh : Pramuka
Baca : Akumarp
SANDI KOORDINAT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
7
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
8
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
9
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
0
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y/Z
|
Contoh : 49 – 16 – 59 – 50 – 16
Baca : S
A T Y
A
SANDI MERAH PUTIH
|
M
|
E
|
R
|
A
|
H
|
P
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
U
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
T
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
I
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
H
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y/Z
|
Contoh : MT – HP – AT – MP
Baca :
K E N
A
SANDI KIMIA
Pedoman
adalah morse Contoh
: OH – CO3 – KA3 – O2
Titik : Huruf vokal ( a, i, u, e, o ) Morse : . -
/ - . . . / - . .
/ . .
Garis : Huruf konsonan ( b, c, d, f, dst…. ) Baca : A B
D I
SANDI JAM
Sandi yang
memerlukan teka teki
Contoh :
Regu elang berangkat jam 07.00 kemudian jam 07.30, mereka tiba di tempat
istirahat.
Berarti :
A = 07.00
B = 07.30
C = 08.00
Dst
INDONESIA
RAYA
Indonesia
tanah airku
Tanah
tumpah darahku
Di sanalah
aku berdiri
Jadi pandu
ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku hiduplah negeriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia raya merdeke-merdeka
Tanahku negeriku yang ku cinta
Indonesia raya merdeka-merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
SATYA DHARMA PRAMUKA
Kami pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku ku Dharmakan
Dharmaku ku baktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia
Tanah Airku
|
|
PRAMUKA MANDIRI
Pramuka satukan irama langkahmu
Maju dan bergerak ke depan
Ikuti irama derap pembangunan
Demi masa depan yang cerah
Pramuka tingkatkan prestasi berkarya
Agar dapat hidup mandiri
Tantangan di muka pramuka tlah siap
Menyongsong era tinggal landas
Sukses pembangunan suksesnya pramuka
Masyarakat adil dan makur
PISAH DI LAHIRNYA
Telah tiba saat berpisah
Pisah hanya di lahirnya
Di hati kita tetap bersatu
Karna janji pramuka itu
Dalam hati kita tetap ingat
Akan dasa dharmaku
Dan akupun tetap bersyukur
Pada tuhan yang maha luhur
DUNIA KAMI
Ini dunia kami
Dunia penggalang
Tempat kami bermain
Sambil berkarya
Ini dunia kami
Dunia penggalang
Tempat kami berpijak
Raih prestasi
Ayo penggalang
Yo ayo ayo
Kita bersatu
Ayo penggalang
Yo ayo ayo
Membangun diri
Ini dunia kami
Dunia penggalang
Tempat kami mengabdi
|
GEMBIRA
Gembira tuk bimbinganmu
Wahai para kakakku
Melatih kedisiplinan
Sabar dan ketaatan
Dengan penuh pengharapan
Kini adik mohonkan
Sebagai bekal hidupku
Kelak di masa depan
ALAM BEBAS
Alam yang luas bebas
Kaya tiada batas
Selalu sedia ia
Bagi kita semua
Alam yang indah lega
Selalu setia
Memberi acaranya
Pandangan luas
Mari kita sekolah di sana
Agar dapat nuansa pandangan
Di sana kita kan belajar
Berpandangan luas
KEMBANGKAN-KEMBANGKAN
KEMAH
Kembangkan kembangkan
Kemah kemah di padang
Di bawah bentangan
Langit ciptaan Tuhan
Nyalakan-nyalakan
Api unggun yang terang
Benderang memancar
Rasa persaudaraan
Kibarkan-kibarkan
Bendera perkemahan
Di bumi persada
Di alam yang terbuka
Nyanyikan nyanyikan
Lagu lagu yang riang
Gembira selalu
Bekerja dengan senang
ANAK DESA
Kami anak anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita cita
bangsa
Membangun negeri
Tempatku dibesarkan
Oleh ayah bunda tercinta
Kami akan belajar menuntut ilmu yang
tinggi
Sebagai bekal kelak aku sudah dewasa
Dengan sepenuh jiwa dan ragaku ini
Pada desaku aku berbakti
Sawah ladang membentang rapi
Gunung berjajar memagari
Sungai yang jernih membasuhi bumi
Kusyukuri nikmat alam ini
Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita
bangsa
Dengan sepenuh jiwa dan ragaku ini
Pada desaku aku berbakti
RIMBA RAYA
Di tengah-tengah hutan
Di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat jilat
Terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengarlah dengarlah
Sayup-sayup
Suara nan merdu memecah malah
Jaulah dari kampung
Turuti kata hati
Guna bhakti pada bunda pertiwi
SEDIKIT BICARA BANYAK BEKERJA
Gugus depan pramuka
Selalu riang gembira
Seiya dan sekata
dan ramah tamah
semboyan cepat kaki ringan tangan
|
PRAMUKA SEJATI
Rajin terampil dan gembira
Senantiasa praja muda karana
Sopan dan tak kenal rasa sombong
Bersahaja setia dan suka menolong
Ya ya ya ya
Itulah pramuka
Pramuka sejati
Sejati katakan bila punya
Ya ya ya ya
Itulah pramuka
Pramuka sejati
Sejati katakan bila punya
MARS PEMBINA
Andaikan kita kerja
Tanpa rasa suka rela
Pastilah semua akan sia sia
Harapam kita hanya
Agar generasi muda
Lebih sempurna dari generasi kita
Ikhlaskan baktimu selalu
Sebagai putera pertiwa
Binalah bangsa dan Ber-budi
Bawa laksana
Marilah kita kerja
Tanpa harap balas jasa
Pastilah negara kita
Jaya sentosa
KUDA LUCU
Kuda lucu
Yang
baru di beli ibu
Hidung satu telinga dua ekornya gaya
Kuda lucu
Lompat lompat tiada hentinya
Kuda lucu
Pandai bernyanyi
0 comments:
Post a Comment